Pada hari Jum’at (16/04), tim Darul ‘Amal bertemu dengan tim dari Cisolok. Ban kapten yang dipegang oleh Yuki Martin Ardian, menjadi awal kemenangan Darul ‘Amal A, meski pertandingan harus dihentikan karena lampu yang menerangi GOR Palabuhan Ratu tiba-tiba padam, dan pertandingan ditunda hingga esok hari.
Menang dengan skor 5-4, mengantarkan tim Darul ‘Amal A melangkah ke babak 16 besar pada Indosat Pikiran Rakyat Futsal League. Tim Darul ‘Amal A yang dihuni para pemain senior, seperti Herdiman, Eka, Yuki, Takdir, Erwan, Egi, Ashbie dan Eji mengaku kurang puas di laga pertama.
Satu-satunya pemain muda yang tergabung di tim senior adalah Ashbie, namun itu tak menjadi kendala yang berarti karena ia bisa beradaptasi dengan para seniornya di lapangan dengan cepat. “Saya hanya butuh waktu 15 menit untuk beradaptasi dengan pemain lainnya,” tuturnya.
Belajar banyak pada kesempatan pertama, dimanfaatkan dengan baik oleh para pemain. Terbukti, tim Darul ‘Amal A mampuh mengungguli MA Miftahul Falah, sehingga Darul ‘Amal melaju ke babak 8 besar.
Datang dengan status penjaga gawang berpotensi, membuat coach Sandi Pirmansyah menaruh harapan besar kepada Ginanjar, atau yang lebih akrab dipanggil Egi. Target tim Darul ‘Amal meraih gelar juara di event tersebut tidaklah mudah. Tim asuhan coach Sandi Pirmansyah ini harus menghadapi tim dari SMA Warung Kiara, yang merupakan salah satu tim kandidat juara. Terlebih lagi, coach Sandi menghawatirkan salah seorang pemainnya, yakni Yuki Martin Ardian yang performanya menurun sejak laga pertama, karena dia mempunyai beban untuk dapat mempersembahkan gelar juara di akhir karirnya untuk DAFC.
“Saya tidak ingin memberi alasan bahwa kami kelelahan usai menang atas SMA Cisolok. Selain fisik, mental kami juga kalah pada laga kedua ini,” tutur Yuki. Terlebih, Ginanjar (Egi) yang bermain gemilang sebagai kiper utama harus digantikan oleh defender Eka Ridiansyah, karena cedera yang menimpanya.
Egi mengerti dengan situasi yang dialaminya. Menurutnya, situasi yang terjadi itu wajar. Dia pun tak mempermasalahkan pelatih lebih memilih Eka Ridiansyah sebagai kiper penggantinya saat itu.
Segala sesuatu tak berjalan sesuai harapan. Awalnya kami yakin akan meraih tiket semifinal, namun dewi fortuna masih belum berpihak kepada tim ini. Kami harus terhenti di babak 8 besar Indosat Pikiran Rakyat Futsal League, tutur Sandi sambil mengelus dada.